Wednesday, November 25, 2015

Sejarah Singkat Immanuel Kant (1724-1804)

ada yang tau tentang siapa itu Imanuel Kant?, jika ingin tau siapa dia dan apa pengaruh Immanuel kant di dunia filsafat. yuk simak...

Sejarah Filsafat adalah sejarah pertarungan akal dan hati (iman) dalam berebut dominasi mengendalikan jalan hidup manusia.
Immanuel Kant lahir di Konisberg, Prusia, pada tahun 1724. Ia tidak pernah meninggalkan desa kelahirannya kecuali beberapa waktu singkat karena memberi kuliah di desa tetangganya. Profesor ini sangat doyan memberikan kuliah geografi dan etnologi. Ibunya amat taat terhadap agama, dan Kant sendiri amat tekun melaksanakan agamanya.
Pada tahun 1755 Kant memulai karirnya sebagai dosen swasta di Universitas Konisberg. Kemudian dia diangkat menjadi profesor logika dan metafisika pada tahun 1770. Sebagai seorang dosen dia menerapkan salah satu prinsipnya ialah perlunya mahasiswa yang berprestasi sedangan ditolong. Pada usia empat puluh dua tahun ia menyatakan bahwa ia merasa beruntung karena menyenangi metafisika, dan ia menaburkan beberapa uraian-uraian filosofis yang mendalam mengenai hal tersebut bahkan ia berani menyerang metafisikawan. Sebelum tertarik pada metafisika, ia lebih dahulu menyenangi pengetahuan yang bukan metafisika. Ia menulis mengenai planet, gempa, api, angin, eter, gunung, bumi, etnologi dan ratusan objek lainnya yang tidak berhubungan dengan metafisika.
Kehidupan Kant, menurut salah seorang penulis biografi berlangsung menurut aturan yang tegas: bangun, minum kopi, menulis, memberi kuliah, makan, jalan-jalan, masing-masing mempunyai waktunya sendiri. Secara fisik ia memerlukan perawatan dokter, tetapi ia hidup sampai usia delapan puluh tahun. Ia memang filosof tulen. Ia berfikir terlebih dahulu sebelum berbuat. Dan Kant pada umur dua puluh tahun telah menyatakan, “Saya sudah menetapkan jalan yang pasti. Saya ingin belajar, tidak satu pun yang dapat menghalangi saya dalam mencapai tujuan ini.” Melalui berbagai kondisi ia terus menyelesaikan karya besarnya selama lima belas tahun. Buku pertamanya yang berjudul Critique Of Pure Reason  (pembahasan mengenai akal murni) merupakan suatu pembahasan yang mengenai pembelaan terhadap sains dan serangan skeptisme.

Kritisisme
      Secara harfiah, kata kritik berarti pemisahan. Filsafat Kant berusaha membeda-bedakan antara pengenalan yang murni dan yang tidak murni, yang tiada kepastiannya. Ia ingin membersihkan pengenalan dari keterikatan kepada segala penampakan yang bersifat sementara. Jadi filsafatnya dimaksud sebagai penyadaran atas kemampuan-kemampuan rasio secara obyektif dan menentukan batas-batas kemampuannya untuk memberi tempat iman dan kepercayaan.
Filsafat Kant merupakan titik tolak periode baru bagi filsafat barat. Ia menyimpulkan dan mengatasi aliran rasionalisme dan empirisme. Pada awalnya, Kant mengikuti rasionalisme, tetapi kemudian tepengaruh oleh empirisnya (Hume). Walaupun demikian, Kant tidak begitu mudah menerimanya karena ia mengetahui bahwa empirisme terkadang skep-tisisme. Untuk itu, ia tetap mengakui kebenaran ilmu, dan dengan akal manusia akan dapat mencapai kebenaran. (1986:88)
Akhirnya Kant mengakui peranan akal dan keharusan empiri, kemudian dicobanya mengadakan sintesis. Walaupun pengetahuan bersumber dari akal (rasionalisme), tetapi adanya pengertian timbul dati benda (empirisme). Ibarat burung terbang harus mempunyai sayap (rasio) dan udara (empiri).
Jadi, metode berpikirnya disebut kritis. Walaupun ia mendasarkan diri pada nilai yang tinggi dari akal, tetapi ia tidak mengingkari adanya persoalan-persoalan yang melampaui akal. Sehingga akal mengenal batas-batasnya. Karena itu aspek irrasionalitas dari kehidupan dapat diterima kenyataanya. (2008:140)
 Adapun ciri-ciri Kritisisme adalah adalah sebagai berikut:
a.       Menganggap obyek pengenalan berpusat pada subyek dan bukan pada obyek.
b.      Manegaskan keterbatasan kemampuan rasio manusia untuk mengetahui realitas atau hakikat sesuatu, rasio hanya mampu menjangkau gejalanya atau fenomenanya saja.

c.       Menjelaskan bahwa pengenalan manusia atas sesuatu itu diperoleh atas perpaduan antara peranan unsur a priori yang berasal dari rasio serta berupa ruang dan waktu dan peranan unsure aposteriori yang berasal dari pengalaman yang berupa materi. 

No comments:

Post a Comment

How To Solve it - G Polya

Yosh hari ini sangat menarik, pembahasan mengenai "How to Solve it" yang di cetuskan oleh G Polya. Apasih itu?, kita sebagai man...