Pengertian belajar
dapat disimpulkam sebagai berikut :
Dengan belajar itu
belajar itu diharapkan tingkah laku seseorang akan berubah.
Dengan belajar
pengetahuan dan kecakapan seseorang akan bertarnbah.
Perubahan tingkah laku
dan penambahan pengetahuan ini di dapat lewat suatu usaha.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar adalah :
Anak yang belajar
meliputi faktor fisiologis dan psikologis.
Faktor dari luar :
1). endogen :
fisiologis (kesehatan
fisik dan indra)
psikologis :
- adanya rasa ingin tahu.dari siswa.
- kreatif, inovatif de
akseleratif
- bermotivasi tinggi.
- adanya sifat
kompetitif yang sehat
- kebutuhan akan rasa
aman, penghargaan, aktualisasi diri, kasih sayang dan rasa memiliki.
2). eksogen :
instrumental
(kurikulum, program, laboratorium)
lingkungan (sosial dan
non sosial)
Pusat berlangsungnya
pendidikan adalah :
a. Keluarga.
b. Sekolah.
c. Masyarakat.
Ciri-ciri keberhasilan
pendidikan pada seseorang dapat terlihat pada :
1. Mengerti benar akan tugasnya dengan
baik dan didorong oleh rasa tanggung jawab yang kuat terhadap dirinya serta
terhadap Tuhan.
2. Mampu mengadakan hubungan sosial
dengan bekerja sama dengan orang lain.
3. Mampu menghadapi segala perubahan
dunia karena salah satu ciri kehidupan ialah perubahan.
4. Sadar akan dirinya dan harga dirinya
sehingga tidak mudah memperjualbelikan dirinya dan kreatif.
5. Peka terhadap nilai-nilai yang
sifatnya rohaniah.
Pribadi manusia tidak
dapat dirumuskan sebagai suatu keseluruhan tanpa sekaligus meletakkan
hubungannya dengan lingkungan. Jadi kepribadian adalah suatu kesatuan
psikofisik termasuk bakat, kecakapan, emosi, keyakinan, kebiasaan, menyatakan
dirinya dengan khas di dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Sedangkan peranan
pendidik/tutor dalam pengembangan
kepribadian adalah menjadi jembatan penghubung atau media untuk
mengaktualisasikan potensi psikofisik individu dalam menyelesaikan diri dengan
lingkungannya.
Sifat hakekat manusia menjadi kajian antropologi, yang hasilnya sangat
diperlukan dalam upaya menumbuh kembangkan potensi, manusia melalui
penyelenggaraan pendidikan.
- Sifat Hakekat Manusia
sifat hakekat manusia merupakan ciri-ciri yang karakteristik, yang secara
principal membedakan manusia dengan hewan, walaupun antara manusia dengan hewan
banyak kemiripan terutama secara biologis (lihat orang hutan). Karenanya banyak
filsuf menamakan manusia identik dengan heawan seperti : Socrates, menyebut
manusia Zoon Politico (hewan yang bermasyarakat); Max Schaller ; menyebutkan :
Das Krantetier (Hewan Ynag Selalu Bermasalah); demikian pula Charles Darwin
dengan teori evolusinya telah membuktikan bahwa manusia berasal dari kera
(Primat) tetapi dia gagal yang disebutnya dengan The Missing Link.
- Wujud sifat Manusia
a). Kemampuan Menyadari diri
Dengan kemampuan menyadari diri :
Ø manusia dapat membedakan dirinya dengan manusia lain (ia, mereka) dan
dnegan lingkungan non manusia (fisik).
Ø Manusia dapat membuat jarak dengan manusia lain dan lingkungannya.
Manusia memiliki arah pandangan kedalam dan keluar.
· Pandangan arah kedalam, akan memberi status lingkungan sebagai subyek
berhadapan dengan aku sebagai obyek. (Penting untuk pengembangan sosial)
· Pandangan arah keluar, memandang lingkungan sebagai obyek, aku sebagai
obyek yang memanipulasikan lingkungan untuk aku, berpuncak pada egoisme. (Penting
untuk pengembangan individualitet).
· Dalam pendidikan kedua arah tersebut harus dikembangkan secra seimbang.
- Kemampuan Bereksistensi
· Kemampuan bereksistensi dimaksudkan manusia tidak hanya “ber-ada”
(seperti hewan dan tumbuhan) tetapi juga “meng-ada” , dimana manusia tidak
hanya bagian lingkungan seperti hewan dan tumbuhan tetapi manusia menjadi
manajer lingkungan (mengolah, mengendalikan).
· Kemampuan bereksistensi harus dikembangakan sejak dini, kreatifitas,
keberanian, dan lain-lain.
- Kata Hati (Consuence of Man)
· Kata hati juga disebut dengan istilah : hati nuranu, lubuk hati, suara
hati, pelita hati dan lain sebagainya. Yang berarti kemampuan pada diri manusia
untuk mengetahui baik buruknya perbuatan manusia termasuk pula kemampuan
pengambilan keputusan atas dasar pertimbangan benar/salah, analisis yang
didukung kecerdasan akal budi. Mereka yang memiliki kemampuan seperti tersebut
diatas disebut tajam kata hatinya.
· Pendidikan untuk mengubah kata hati tumpul. Menjadi tajam ditempuh dengan
melatih kecerdasan dan kepekaan emosi.
- Kecerdasan Moral
· Moral (etika), sinkron dengan kata hati yang tajam, yang benar-benar baik
yang disebut juga dengan moral yang tinggi (luhur).
· Moral bertalian erat dengan keputusan kata hati, dan nilai-nilai kemanusiaan.
- Tanggung Jawab
· Kesediaan untuk menanggung segenap akibat dari perbuatan yang berwujud
tanggung jawab, kepada diri sendiri, masyarakat dan Tuhan.
· Keberanian untuk menentukan bahwa sesuatu perbuatan dilakukan sesuai
dengan tuntutan kodrat manusia, sehingga sanksi adapun yang di tuntutkan di
terima dengan kerelaan dan kesadaran.
- Rasa Kebebasan
· Rasa bebas, bukan dimaksud perbuatan bebas membabi buta, bebas dalam
arti, berbuat sepanjang tidak bertentangan dengan tuntutan kodrat manusia merdeka
tidak sama dengan berbuat tanpa ikatan, kemerdekaan yang sesungguhnya justru
berlangsung dalam keterikatan karenanya, kemerdekaan erat kaitannya dengan kata
hati dan moral orang merasa merdeka apabila perbuatannya sesuai dengan kata
hatinya.
· Implikasinya dalam pendidikan, mengusahakan agar anak
menginternalisasikan nilai-nilai aturan kedalam dirinya dan dirasakan sebagai
miliknya.
- Kewajiban dan Hak
· Kewajiban dan hak, merupakan indicator bahwa manusia sebagai mahluk
sosial.
· Dalam kehidupan hak dimaknai sebagai sesuatu yang menyenangkan, sedangkan
kewajiban dimaknai sebagai beban. Tapi menurut (Drijar Kara, 1978) kewajiban
bukan beban, tetapi keniscayaan sebagai manusia, mengenal berarti mengingkari
kemanusiaan, sebaliknya melaksanakan kewajiban berarti kebaikan.
· Pemenuhan akan hak dan pelaksanaan kewajiban berkaitan erat dengan
keadilan, dapat dikatakan kedilan terwujud bila hak sejalan dengan kewajiban.
· Kemampuan menghayati kewajiban sebagai keniscayaan tidak lahir dengan
sendirinya, tetapi melalui suatu proses pendidikan (disiplin).
- Kemampuan Menghayati Kebahagiaan
· Kebahagiaan istilah yang sulit dijabatkan dengan kata-kata, tetapi tidak
sulit dirasakan setiap orang pasti pernah mengalami rasa bahagia (senang,
gembira dan lain sebagainya).
· Kebahagiaan milik manusia : kebahagiaan dapat dicapai apabila manusia
dapat meningkatkan kualitas hubungannya sebagai mahluk dengan dirinya sendiri
(memahami kelebihan dan kekurangannya); dengan alam (untuk eksploitasi dan
dilestarikan); dan terhadap Tuhan Maha Pencipta.
· Pendidikan mempunyai peranan yang penting sebagai wahana untuk mengantar
anak mencapai kebahagiaan.
No comments:
Post a Comment