Hari, Tanggal
Observasi : Selasa, 10 November
2015
Waktu Observasi :
10.00 - 13.40
Lokasi : Masjid Agung Banten
1.
Sejarah Masjid Agung Banten
Banten merupakan salah satu kota pusat
peradaban Islam di Pulau Jawa. Banten memiliki berbagai bangunan masjid sebagai
karya sepanjang masa. Kompleks Masjid Agung Banten tergabung dengan bangunan
lain, seperti menara, makam, tiyamah, kolam
dan istiwa.
Masjid Agung Banten
adalah salah satu masjid
tertua di Indonesia
yang penuh dengan nilai sejarah. Setiap harinya masjid ini ramai dikunjungi para peziarah yang
datang tidak hanya dari Banten dan Jawa Barat, tapi juga dari berbagai daerah di Pulau Jawa.
Masjid ini dikenali dari bentuk menaranya yang sangat mirip dengan bentuk
sebuah bangunan mercusuar.
Masjid
ini dibangun pertama kali oleh Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570), sultan pertama
dari Kesultanan Banten. Ia adalah putra pertama dari Sunan
Gunung Jati.
Masjid Agung
Banten terletak di Desa Banten Lama, tepatnya di desa Banten, sekitar 10 km sebelah utara Kota Serang. Akses ke
lokasi dapat dituju dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Dari terminal
Terminal Pakupatan, Serang menggunakan bis jurusan Banten Lama atau mencarter
mobil angkutan kota menuju lokasi selama lebih kurang setengah jam.
2.
Arsitektur Masjid Agung Banten
Salah satu
kekhasan yang tampak dari masjid ini adalah atap bangunan utama yang bertumpuk
lima, mirip pagoda China yang juga
merupakan karya arsitek Cina yang bernama Tjek Ban Tjut. Dua buah serambi yang dibangun kemudian menjadi
pelengkap di sisi utara dan selatan bangunan utama.
Di masjid
ini juga terdapat kompleks pemakaman sultan-sultan Banten serta keluarganya, yaitu
makam Sultan Maulana Hasanuddin dan istrinya, Sultan Ageng Tirtayasa, dan Sultan Abu Nasir Abdul Qohhar. Sementara
di sisi utara serambi selatan terdapat makam Sultan Maulana Muhammad dan Sultan Zainul Abidin, dan
lainnya.
Masjid Agung
Banten juga memiliki paviliun tambahan yang terletak di sisi selatan bangunan
inti Masjid ini. Paviliun dua lantai ini dinamakan Tiyamah. Berbentuk persegi
panjang dengan gaya arsitektur Belanda kuno,
bangunan ini dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama Hendick Lucasz
Cardeel.
Masjid ini memiliki beberapa bagian istimewa.
Pawestren merupakan bangunan khusus untuk wanita. Pawestren dibuat pada masa
pemerintahan Maulana Muhammad (1580-1586). Pada serambi selatan masjid
dijadikan pemakaman yang memuat 15 makam dengan letak yang tidak beraturan.
Serambi timur masjid ini, merupakan tempat yang paling luas. Serambi timur
dibangun pada masa Maulana Yusuf (1570-1580). Atap serambi timur terpisah
dengan bangunan utama berbentuk limasan dengan dua tingkat, sedangkan serambi
sebelah barat dan utara berada di bawah naungan atap bangunan utama.
Jumlah atap tumpang masjid ini juga menjadi
bagian yang menarik. Peta tahun 1596, 1624, lukisan tahun 1661 dan peta tahun
1726 menggambarkan atap masjid yang tidak lebih dari tiga tingkat (De Graaf,
1686). Namun, Valentjin (1858) menyebutkan bahwa masjid Agung Banten bertingkat
lima sesuai dengan yang terlihat hingga saat ini. Masjid yang bertingkat lima
biasanya masjid kerajaan. Perdebatan mengenai hal tersebut masih terus
berlanjut hingga sekarang.
Bangunan lain yang terdapat dalam kompleks
Masjid Agung Banten adalah menara. Tinggi menara ini 23 m dari permukaan tanah.
Bagian dasar menara berbentuk berbentuk segi delapan seperti bagian tubuhnya.
Pada bagian atas pintu terdapat ornamen mirip peluru. Beberapa ahli
berpendapat, pintu masuk menara dianalogikan dengan pintu masuk candi
Hindu-Budha. Puncak menara terdapat memolo atau mustaka, dibuat dari tanah liat
bakar menyerupai bunga yang sedang mekar. Pengunjung yang ingin naik hingga
atas menara, dapat melalui lorong tangga melingkar.
Bagian sisi timur halaman Masjid Agung Banten
terdapat istiwa, alat penunjuk waktu shalat yang menggunakan bantuan
sinar matahari. Di sebelah selatan istiwa terdapat penggalan konstruksi tugu
berbentuk trapesium (Herrystiadi, 1990:196). Terdapat bangunan yang disebut
Tiyamah di sisi selatan Masjid Agung Banten. Bangunan ini pada masanya
digunakan sebagai tempat pertemuan ketika membahas masalah keagamaan dan
kehidupan sosial. Tiyamah dibangun oleh Hendrick Lucas Cardeel, seorang Belanda
beragama Islam dan diberi gelar Pangeran Wiraguna.
Masjid agung banten merupakan bagian dari
kesatuan integral ibukota kerajaan islam banten. Masjid ini merupakan sebuah
kompleks bangunan yang terletak disebelah barat alun-alun kota kerajaan, terdri
dari bangunan utama, tiamah, menara dan pemakaman. Bangunan utama masjid agung
banten ini didirikan pada masa pemerintahan Maulana Hasanuddin (1552-1570),
raja pertama yang memerintah di kesultanan Banten. Bangunan utama masjid
memiliki rancang bangun tradisional, merupakan inti atau daerah sakral dari
kompleks masjid seperti bangunan masjid kuno lainnya, bangunan masjid agung
banten memiliki ciri-ciri sebagai masjid kuno jawa.
Disebelah selatan bangunan utama terdapat
bangunan tiamah, bangunan ini bergaya arsitektur Belanda kuno yang memadukan
anasir-anasir lokal. Tiamah dibangun pada masa pemerintahan Sultan Haji
(1672-1687) dan dalam tradisi tutur, tiamah dibuat oleh Hendrik Lucas Zoon
Cardeel, fungsinya sebagai tempat bermusyarawah dan diskusi-diskusi agama islam
dan diduga dulu juga pernah dipakai sebagai sekolah islam atau pesantren.
Fungsi ini nampaknya sesuai dengan struktur ruang didalam tiamah yang
menyerupai ruang kelas. Fungsi tersebut sekiranya tidak berlebihan mengingat
Banten pada masa lalu pernah menjadi pusat kerajaan dan penyebaran agama islam
di pulau Jawa bagian barat dengan ulama-ulama besar yang pernah hidup pada masa
itu.
3.
Hasil Observasi
Pada atap Masjid Agung Banten, apabila
dikaitkan dengan materi geometri ruang dapat disimpulkan bahwa terdapat bentuk
limas segitiga pada tiga atap pertama.
Sementara untuk tiang-tiang yang ada di Masjid
tersebut, keseluruhannya berbentuk segi delapan yang berpondasi kubus dan
memiliki ornamen yang istimewa.
Lain halnya dengan bentuk pintu masuk dari Masjid
tersebut, yaitu berbentuk setengah elips.
Di sebelah pintu masuk Masjid, terdapat
beberapa hiasan salah satunya hiasan bermotif segitiga.
sumber: wikipedia
No comments:
Post a Comment