Saturday, October 31, 2015
Thursday, October 29, 2015
makalah penilaian autentik
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Undang-undang
nomor 20 tahun 2003 pasal 3 Tentang
Sistem pendidikan Nasional menyebutkan bahwa fungsi Pendidikan nasional adalah
“Untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga nalys yang demokratis serta bertanggung
jawab”. Melalui kurikulum, pemerintah
menjabarkan maksud, fungsi dan tujuan pendididkan nasional.
Sejarah dan Perkembangan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah varian
bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa
Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara sejak
abad-abad awal penanggalan modern. Aksara pertama dalam bahasa Melayu atau Jawi
ditemukan di pesisir tenggara Pulau Sumatera, mengindikasikan bahwa bahasa ini
menyebar ke berbagai tempat di Nusantara dari wilayah ini, berkat penggunaannya
oleh Kerajaan Sriwijaya yang menguasai jalur perdagangan. Istilah Melayu atau
sebutan bagi wilayahnya sebagai Malaya sendiri berasal dari Kerajaan Malayu
yang bertempat di Batang Hari, Jambi, dimana diketahui bahasa Melayu yang
digunakan di Jambi menggunakan dialek "o" sedangkan dikemudian hari
bahasa dan dialek Melayu berkembang secara luas dan menjadi beragam. Pemerintah
kolonial Hindia-Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu dapat dipakai untuk
membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi karena penguasaan bahasa
Belanda untuk para pegawai pribumi dinilai lemah. Pada awal abad ke-20
perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai terlihat.
Thursday, October 22, 2015
Sejarah Masjid Agung Banten Serta Hubungan Dengan Matematika(Geometri)
Hari, Tanggal
Observasi : Selasa, 10 November
2015
Waktu Observasi :
10.00 - 13.40
Lokasi : Masjid Agung Banten
1.
Sejarah Masjid Agung Banten
Banten merupakan salah satu kota pusat
peradaban Islam di Pulau Jawa. Banten memiliki berbagai bangunan masjid sebagai
karya sepanjang masa. Kompleks Masjid Agung Banten tergabung dengan bangunan
lain, seperti menara, makam, tiyamah, kolam
dan istiwa.
Masjid Agung Banten
adalah salah satu masjid
tertua di Indonesia
yang penuh dengan nilai sejarah. Setiap harinya masjid ini ramai dikunjungi para peziarah yang
datang tidak hanya dari Banten dan Jawa Barat, tapi juga dari berbagai daerah di Pulau Jawa.
Masjid ini dikenali dari bentuk menaranya yang sangat mirip dengan bentuk
sebuah bangunan mercusuar.
FILSAFAT MODERN DAN PEMBENTUKANNYA (Renaisans, Rasionalisme dan Empirisme)
BAB I
PENDAHULUAN
Latarbelakang
Tradisi pemikiran Barat dewasa ini merupakan paradigma bagi pengembangan budaya Barat dengan implikasi yang sangat luas dan mendalam di semua segi dari seluruh lini kehidupan. Memahami tradisi pemikiran Barat sebagaimana tercermin dalam pandangan filsafatnya merupakan kearifan tersendiri, karena kita akan dapat melacak segi-segi positifnya yang layak kita tiru dan menemukan sisi-sisi negatifnya untuk tidak kita ulangi.
Saturday, October 17, 2015
KATA MUTIARA PARA FILSUF YUNANI (Phytagoras, Plato, Thales, Socrates)
Enggak cuman pujangga bahasa yang bisa merangkai kata - kata mutiara, tetapi para filsuf yunani seperti Phytagoras, Plato, Thales, dan Socrates juga mampu merangkai kata-kata mutiara yang membuat motivasi untuk kita semua. Penasaran dengan kata-kata mutiara yang dirangkai oleh filsuf yunani ini, yuk simak...
Friday, October 16, 2015
TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH (Resume)
MENYUSUN
KARYA ILMIAH
A. Konsep Karya Ilmiah
Karya
ilmiah terbentuk dari kata “karya” dan “ilmiah”. Karya berarti kerja dan hasil
kerja dan ilmiah berari bersifat ilmu. Dengan demikian karya ilmiah berarti kerja
atau hasil kerja berdasarkan ilmu atau kerja yang bersifat ilmu. Ilmu merupakan
pengetahuan yang diperoleh berdasarkan metode-metode ilmiah. Metode ilmiah
dilakukan untuk mendapatkan kebenaran ilmiah. Oleh karena itu, karya ilmiah
harus berisi kebenaran ilmiah. Jadi, karya ilmiah adalah karya yang disusun
dengan menggunakan metode ilmiah untuk mendapatkan kebenaran ilmiah.
Kebenaran
ilmiah akan tercapai apabila diperoleh dari pemikiran yang rasional (logis) dan
dapat dibuktikan secara empiris. Pemikiran yang rasional merpakan pemikiran
yang disertai dengan penalaran yang logis (diterima akal sehat). Penalaran yang
ilmiah harus di sertai dengan informasi (pengetahuan) yang tepercaya. Sedangkan
empiris maksudnya pemikiran yang disertai dengan bukti-bukti dan fakta-fakta.
Friday, October 9, 2015
FILSAFAT ILMU (PENDEKATAN POST POSITIVISTIK)
A. POST-POSITIVISME
Munculnya gugatan terhadap
positivisme di mulai tahun 1970-1980an. Pemikirannya dinamai
“post-positivisme”. Tokohnya; Karl R. Popper, Thomas Kuhn, para filsuf mazhab
Frankfurt (Feyerabend, Richard Rotry). Paham ini menentang positivisme,
alasannya tidak mungkin menyamaratakan ilmu-ilmu tentang manusia dengan ilmu
alam, karena tindakan manusia tidak bisa di prediksi dengan satu penjelasan
yang mutlak pasti, sebab manusia selalu berubah.
Post-positivisme merupakan
perbaikan positivisme yang dianggap memiliki kelemahan-kelemahan, dan dianggap
hanya mengandalkan kemampuan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti.
Secara ontologis aliran post-positivisme bersifat critical realism dan
menganggap bahwa realitas memang ada dan sesuai dengan kenyataan dan hukum alam
tapi mustahil realitas tersebut dapat dilihat secara benar oleh peneliti.
Secara epistomologis: Modified dualist/objectivist,hubungan
peneliti dengan realitas yang diteliti tidak bisa dipisahkan tapi harus
interaktif dengan subjektivitas seminimal mungkin. Secara metodologis adalah modified
experimental/ manipulatif.
Tuesday, October 6, 2015
Tema-Tema dalam Filsafat Islam dan Barat
- Tema-tema dalam filsafat Islam.
1. Metafisika.
Didalam isu-isu filsafat islam mengenai
pembahasan metafisika, kami mengambil teori dari Abu Muhammad ibn Muhammad ibn
Tarkhan ibn Auzalagh, yang terkenal dengan nama Alfarabi. Seorang filosof yang
lahir pada tahun 257H (870M).
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
Filsafat diakui sebagai induk ilmu pengetahuan (the mother of sciences) yang mampu menjawab segala pertanyaan dan permasalahan. Mulai dari masalah-masalah yang berhubungan dengan alam semesta hingga masalah manusia dengan segala problematika dan kehidupannya. Filsafat adalah untuk mengetahui hakikat sesuatu. Namun kalau pertanyaan filosofis itu diteruskan,akhirnya akan sampai dan berhenti pada sesuatu yang disebut agama. Berikut ini akan dibahas lebih rinci.
Monday, October 5, 2015
Hubungan Filsafat dengan Pendidikan
Filsafat dan pendidikan merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Menurut Brauner dan Burns (Problem in Education Philosophy) bahwa
pendidikan dan filsafat itu tidak dapat dipisahkan karena yang dijadikan
sasaran/tujuan pendidikan adalah juga dijadikan sasaran/tujuan filsafat yaitu
kebijaksanaan.
Cabang - Cabang Filsafat (Pembagian Filsafat)
Filsafat merupakan bidang studi sedemikian luasnya sehingga diperlukan
pembagian yang lebih kecil lagi. Dalam pembagian tersebut tidak ada tata cara
pembagian, sehingga terdapat perbedaan seperti :
Filsafat dapat dikelompokkan menjadi 4 bidang induk, yaitu:
Filsafat dapat dikelompokkan menjadi 4 bidang induk, yaitu:
- Filsafat tentang pengetahuan, terdiri dari:
Friday, October 2, 2015
ALAT UJI KIR JADI LADANG TIKUS DI BANTEN
Hukum di Indonesia ini masih jauh dari kata layak,
jangan salah jika tiap provinsinya ditemukan cacat – cacat hukum yang menghiasi
kekurangan hukum di Indonesia salah satunya di Banten. Banyak permainan – permainan
yang dilakukan oleh para pekerja berdasi yang tidak kita ketahui, yang dimana
dengan kedudukan dan wewenangnya mampu membodohi rakyat dengan kecerdikan para
pendosa ini.
Thursday, October 1, 2015
PENGERTIAN FILSAFAT MENURUT PARA AHLI
Pengertian Filsafat
Apa itu Filsafat atau filosofi?
Dasar pengertian filsafat diambil dari kata philosohia atau philoshopos dari bahasa Yunani yang diartikan sebagai cinta dan kebijaksanaan. Secara simpel, pengertian filsafat atu filosofi adalah cinta pada pengetahuan (ilmu pengetahuan) dan kebijksanaan. Dalam bahasa Arab, pengertian filsafat dirujuk dari muhibb al-hikmah dan dari bahasa belanda ialah wijsbegeerte. Dalam islam, tidak dikenal adanya filsafat islam. Satu satunya yang sepadan dengan pengertian filsafat dalam Islam adalah hikmah yang berarti pengetahuan dan kebijaksanaan.
PERAN FILSAFAT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Filsafat merupakan ilmu yang mempelajari semua yang ada di dunia ini. Filsafat mempunyai cakupan yang sangat luas, sehingga banyak sekali yang dapat kita pelajari di dalam filsafat. Ketika kita melakukan aktifitas sehari-hari, kita tak luput dari belajar tentang filsafat. Menurut Depag (2001) filsafat dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari atutan-aturan atau norma dalam kehidupan. Mempelajari filsafat adalah belajar tentang hidup, bagaimana hidup kita bisa berguna untuk diri sendiri dan juga orang lain.
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN FILSAFAT DENGAN MATEMATIKA
Jalin-menjalin antara metafisika (khususnya kosmologi
yang merupakan ajaran-ajaran tentang jagad raya) dengan matematika
(khususnya geometri dan teori bilangan yang menelaah bentuk geometris dan sifat
alami bilangan) sebagai mana dipadukan oleh filsuf-filsuf kuno kemudian
diperkuat oleh ilmuan-ilmuan modern. Misalnya saja sebagai pelengkap dari
pendapat Plato bahwa Tuhan senantiasa bekerja dengan metode geometri, ahli
matematika C.G.J.Jacobi (1804-1851) menyatakan : ”God ever arithmetizes” (Tuhan
senantiasa melakukan aritmatik). Pendapat Plato di atas juga terpantul dalam
seni.
Filsafat Pendidikan Dalam kajian Psikologi
Orientasi psikologi yang mempengaruhi filsafat pendidikan diantaranya ada tiga hal, yakni psikologi humanistik, behaviouristik, dan konstruktivistik.Pendekatan empiris berdasarkan pengkajian asosiasi dalam psikologi behavioristik yang secara umum mengikuti pendapat para filsuf inggris dan juga konsep locke tentang kepasifan mental yang bermakna bahwa isi pikiran bergantung pada lingkungan.
Psikologi humanistik merupakan suatu pendekatan multifaset terhadap pengalaman dan tingkah laku manusia yang memusatkan perhatian pada keunikan dan aktualisasi diri manusia. Sedangkan, Psikologi konstruktivistik selalu terfokus pada proses-proses pembelajaran bukannya pada perilaku belajar. Kaum konstruktivistik mempergunakan Proses-proses dan strategi-strategi mental yang digunakan para siswa untuk belajar.
Teori-teori psikologis merupakan pandangan-pandangan dunia yang komprehensif yang berfungsi sebagai basis bagi guru dalam pendekatan praktek pengajaran. Orientasi-orientasi pengajaran pada pokoknya berhubungan dengan pemahaman kondisi-kondisi yang diasosiakan dengan pengajaran efektif. Dengan kata lain, apa yang memotivasi siswa untuk belajar,dan Lingkungan-lingkungan apa yang kondusif untuk belajar. Diantara orientasi-orientasi psikologis yang telah mempengaruhi filsafat pengajaran adalah psikologi humanistik, behavioristik, dan konstruktivistik.
1. Psikologi Humanistik
Humanistik adalah alliran dalam psikologi yang muncul pada tahun 1950, sebagai reaksi terhadap behaviourisme dan psikoanalisis. Aliran ini secara eksplisit memberikan perhatian pada dimensi manusia dari psikologi dan konteks manusia dalam pengembangan teori psikologis. Pendekatan humanistik ini mempunyai akar pada pemikiran eksistensialisme dengan tokoh-tokohnya seperti Kierkegaard, Nietzsche, Heidegger, dan Sartre.
Psikologi humanistik menekankan kepada kebebasan personal, pilihan, kepekaan, dan tanggung jawab personal. Psikologi humanisme juga memfokuskan pada prestasi, motivasi, perasaan, tindakan, dan kebutuhan akan umat manusia. Tujuan pendidikan, menurut orientasi ini, adalah aktualisasi diri individual.
Psikologi humanistik dapat dimengerti dari tiga ciri utama, yaitu :
1. Psikologi humanistik menawarkan satu nilai yang baru sebagai pendekatan untuk memahami sifat dan keadaan manusia
2. Psikologi humanistik menawarkan pengetahuan yang luas akan kaedah penyelidikan dalam bidang tingkah laku manusia
3. psikologi humanistik menawarkan metode yang lebih luas akan kaedah-kaedah yang lebih efektif dalam pelaksanaan psikoterapi.
Teori-teori belajar dari Psikologi Humanistik
Orientasi perhatian psikologi humanistik yang terutama tertuju pada masalah bagaimana tiap-tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Tujuan utama pendidik ialah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantunya dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada pada diri mereka sendiri.
Tokoh-tokoh pencetus dalam aliran humanistik antara lain : Combs, Maslov, dan Rogers. Berikut beberapa pandangan mereka mengenai teori belajar psikologi humanistik. Combs menyatakan apabila kita ingin memahami perilaku orang, maka kita harus mencoba memahami dunia persepsi orang itu. Selanjutnya Combs mengatakan bahwa perilaku buruk itu sesungguhnya tak lain hanyalah dari ketidakmauan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan memberikan kepuasan baginya.
Maslov menyatakan bahwa teori belajar psikologi humanistik didasarkan atas asumsi bahwa di dalam diri kita ada dua hal, yakni :
1. Suatu usaha yang positif untuk berkembang
2. Kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu. Pada diri masing-masing orang mempunyai berbagai perasaan takut seperti rasa takut untuk berusaha atau berkembang, takut untuk mengambil kesempatan, takut membahayakan apa yang sudah ia miliki dan sebagainya. Tetapi mendorong untuk maju ke arah keutuhan, keunikan diri, ke arah berfungsinyasemua kemampuan, ke arah kepercayaan diri menghadapi dunia luar dan pada saat itu juga ia dapat menerima diri sendiri.
Rogers, dalam bukunya freedom to Learn, ia menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip belajar humanistik yang penting, salah satu diantaranya adalah bahwa manusia itu mempunyai kemampuan untuk belajar secara alami.
2. Psikologi Behavioristik
Behaviorisme didasarkan pada prinsip bahwa perilaku manusia yang diinginkan merupakan produk desain bukannya kebetulan. Menurut kaum behavioristik, merupakan suatu ilusi yang mengatakan bahwa manusia memiliki suatu keinginan yang bebas.
Psikologi behaviorisme memaknai psikologi sebagai studi tentang perilaku dan sistem ini telah mendapat dukungan kuat dalam perkembangannya di abad 20 Amerika Serikat. Dalam pandangannya, perilaku yang dapat diamati dan dikuantifikasi memiliki maknanya sendiri, bukan hanya berfungsi sebagai perwujudan peristiwa-peristiwa mental yang mendasarinya.[7]John B. Watson (1878-1958) adalah perintis psikologi behavioristik yang utama dan B. F. Skinner (1904-1990) adalah promotor terkenalnya. Watson terlebih dahulu mengklaim bahwa perilaku manusia terdiri dari stimulisasi spesifik yang muncul dalam respon-respon tertentu. Sebagian, ia mendasarkan bahwa pada konsepsi barunya terhadap pembelajaran pada pengalaman klasik yang dilaksanakan oleh psikolog Rusia Ivan Pavlov (1984-1936).[8]
Teori-teori Belajar dari Psikologi Behavioristik
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gagne dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang di kenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. [9]
Beberapa teori belajar dari psikologi behavioristik dikemukakan oleh para psikolog behavioristik. Mereka sering menyebutnya dengan “Contemporary behaviorists” atau juga disebut “S-R psychologists.” Mereka berpendapat, bahwa tingkah laku manusia itu dikendalikan oleh ganjaran (Reward)atau penguatan (Reinforcement) dari lingkungan. Dengan demikian, dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioral dengan stimulasinya.
C. Psikologi Konstruktivistik
C. Psikologi Konstruktivistik
Berbeda dengan behaviorisme, Konstruktivisme memfokuskan pada proses-proses pembelajaran bukannya pada perilaku belajar. Sejak pertengahan tahun 1980-an, para peneliti telah berusaha untuk mengidentifikasi bagaimana para siswa mengkonstruksi/membentuk pemahaman mereka terhadap bahan yang mereka pelajari menurut konstruktivisme, melalui proses kognitif.
Para siswa menciptakan atau membentuk pengetahuan mereka sendiri melalui tingkatan dan interaksi dengan dunia. Pendekatan konstruktivis sosial juga mempertimbangkan konteks sosial yang di dalamnya pembelajaran muncul dan menekankan pentingnya interaksi sosial dan negosiasi dalam pembelajaran.berkenaan dengan praktek kelas, pendekatan-pendekatan konstruktivis mendukung kurikulum dan pengajaran student-centered. Siswa adalah kunci pembelajaran.
Jadi, tidak seperti kaum behavioris yang mengkonsentrasikan diri pada perilaku yang dapat diobservasi secara langsung. Kaum konstruktivis memfokuskan pada proses-proses dan strategi-strategi mental yang digunakan para siswa untuk belajar. Pemahaman kita tentang pembelajaran telah berkembang sebagai hasil dari kemajuan-kemajuan dalam sains kognitif, studi tentang proses-proses mental yang digunakan siswa dalam berfikir dan mengingat.
Teori-teori psikologis merupakan pandangan-pandangan dunia yang komprehensif yang berfungsi sebagai basis bagi guru dalam pendekatan praktek pengajaran. Orientasi-orientasi pengajaran pada pokoknya berhubungan dengan pemahaman kondisi-kondisi yang diasosiakan dengan pengajaran efektif. Diantara orientasi-orientasi psikologis yang telah mempengaruhi filsafat pengajaran adalah psikologi humanistik, behavioristik, dan konstruktivistik.
Psikologi humanistik menekankan kepada kebebasan personal, pilihan, kepekaan, dan tanggung jawab personal. Psikologi humanisme juga memfokuskan pada prestasi, motivasi, perasaan, tindakan, dan kebutuhan akan umat manusia.
Psikologi Behaviorisme didasarkan pada prinsip bahwa perilaku manusia yang diinginkan merupakan produk desain bukannya kebetulan. Menurut kaum behavioristik, merupakan suatu ilusi yang mengatakan bahwa manusia memiliki suatu keinginan yang bebas.
Psikologi konstruktivistik selalu terfokus pada proses-proses pembelajaran bukannya pada perilaku belajar. Kaum konstruktivistik mempergunakan Proses-proses dan strategi-strategi mental yang digunakan para siswa untuk belajar.
Daftar Pustaka
Noorhayati aliet sutrisno, pandanita windari, fikriyah.2012. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: deepublish
Sadulloh, Uyoh.2006.Pengantar Filsafat Pendidikan. Jakarta: ALFABETA
Soemanto, Wasty.2006.Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pt. Rineka Cipta
Tafsir, Ahmad. 2009. Filsafat Umum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Subscribe to:
Posts (Atom)
How To Solve it - G Polya
Yosh hari ini sangat menarik, pembahasan mengenai "How to Solve it" yang di cetuskan oleh G Polya. Apasih itu?, kita sebagai man...
-
1. Sebutkan defenisi filsafat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia! Jawab: Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, filsafat adalah: ...
-
Filsafat merupakan bidang studi sedemikian luasnya sehingga diperlukan pembagian yang lebih kecil lagi. Dalam pembagian terseb...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Filsafat adalah induk semua ilmu, demikian kata para filosof. Pada awalnya, memang cak...